Pages

Tuesday, March 8, 2011

Manusia & Penderitaan

Penderitaan
Pada dasarnya, penderitaan adalah segala sesuatu yang menyakitkan dan meng ganggu. Dalam rancangan Allah, penderitaan adalah sesuatu yang menuntut kita supaya berpikir. Penderitaan adalah alat yang di pakai Allah untuk membuat kita menjadi peka dan yang di pakai Allah untuk mencapai maksudnya dalam hidup kita yang tidak bisa terjadi selain lewat pencobaan dan lewat keadaan yang tidak meyenangkan. Dalam setiap penderitaan yang dialami manusia, dan sekaligus berdasarkan seluruh dunia penderitaan, tak dapat di elak kan lagi muncul pertanyaan : Mengapa? Ini merupakan suatu pertanyaan mengenai sebab, alasan dan juga mengenai maksud dari penderitaan, dan, secara ringkas, suatu pertanyaan mengenai arti penderitaan. Hal itu tidak hanya menyertai penderitaan manusia, tapi agak nya juga menentukan artu manusiawi nya, yang justru membuat penderitaan menjadi penderitaan manusiawi.


Jelaslah bahwa rasa sakit lebih-lebih rasa sakit jasmani, lazim dalam dunia binatang. Tapi hanya manusia yang menderita yang tahu bahwa dia sedang menderita dan berpikir apa sebabnya. Dan dia menderita secara manusiawi secara lebih mendalam jika dia tidak menemuka suatu jawaban yang memuaskan. Hal ini merupakan suatu pernyataan yang sulit, justru karena merupakan suatu pertanyaan yang dekat dengan pertanyaan tentang kejahatan.


Siksaan


Siksaan psikis misalnya kebimbangan, kesipan dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saay tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan di ambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah kawan nya yang aka pacar tetap nya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikir nya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjanga. Tetapi bagi orang yang kuat berpikir nya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya atau jiwa nya, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, kesepian ini tidak boleh di campur aduk dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang. Seperti hal nya kebimbangan, kesepian perlu cepat di atasi agar seseorang jangan teru menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius, seseorang perlu cepat mencari kawwan yang dapat di ajak berkomunikasi. Pada umum nya  orang yang dapat di jadikan kawan duka adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati kesepian yang di alami oleh sahabat nya itu, selain mencari kawan, seseorang juga perlu mengisi waktu nya dengan suatu kesibikan, khusus nya yang dapat bersifat fisik, sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam diri nya.


Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar besarkan yang tidak pada  tempat nya, maka disebut sebagai phobia. Pada umum nya orang memiliki satu atau lebh phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga, dan sebagai nya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebat nya sehingga sangat menganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungan nya ramai, sebab ketakutan merupak hal yang sifat nya psikis.


Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental :

  • nampak pada jasmani yang sering pusing, sesak nafas, demam,, nyeri pada lambung
  • nampak pada kejiwaan dalam rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
  • gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun roh-nya.
  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negatf, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan diri nya salah; pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi peroalan, justru lekas memecahkan problem nya, sehingga tidak menekan perasaan nya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
  • kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak di sebut antara lain sebagai berikut :
  1.  kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna; hal-hal tersebut menyebabkan yang bersangktan merasa rendah diri yang secara berangur-angsur akan menyudutkan kedudukan nya dan menghancurkan mental nya.
  2. terjadi konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam mayarakay, sehingga tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misal nya orang pedesaan yang barat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota nya, orang yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh  berbeda dengan masa jaya nya dulu
  3. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Gangguan Kejiwaan


Untuk memahami masalah gangguan kejiwaan pada manusia maka perlu di pahami definisi kesehatan jiwa. Menurut situ www.dinkes-dki.go.id, kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia erta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta mempunyai sikap poitif terhadap diri nya dan orang lain. Definisi kesehatan jiwa tersebut sangat ideal sehingga jika definisi tersebut dijadikan patokan maka banyak dari kita yang masuk dalam kondisi tidak sehat secara kejiwaan. Mengapa? Bukankah jika kita memiliki sifat iri hati maka kita sudah masuk dalam kondisi tidak sehat. Banyak gangguan kejiwaan yang muncul pada kehidupan manusia diawali oleh rendahnya kecerdasan, emosi karena tidak mampu mengendalikan dorongan emosional nya, membebani jiwa dengan pikiran, perasaan dan perbuatan yang terus menerus menggaggu kesehatan jiwa dan raga. Walaupun demikian ada beberapa gangguan kejiwaan karena faktor gen.
Gangguan jiwa juga dapat diartikan sebagai adanya kondisi atau situasi kejiwaan yang negatif, menyebabkan perilak, pikiran dan perasaan nya tidak sesuai dengan lingkungan nya.




opini     :
Penderitaan, gangguan kejiwaan, kekalutan mental dan sebagai nya adalah suatu hal yang dekat 
(hal banyak/sering) dalam arti kehidupan. Untuk menghindari itu kita harus siap melakukan masalah  apapun yang terjadi di dalam kehidupan, jangan mundur/lari dari masalah karena itu merupakan tindakan pengecut atau kekalutan mental. Jangan pernah takut menghadapi masalah semakin besar masalah yang kita hadapi semakin besar yang akan kita petik dari pengalaman masalah tersebut tetapi masih dengan pemikiran dingin dan kesesuaian untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maju lah demi kepentingan pribadi dan orang lain, jangan pernah takut melakukan sesuatu perbuatan maka kita tidak akan pernah merasa untuk tidak puas dan untuk kesenangann pribadi


Reginald Octaviano
55410710
1IA09





No comments:

Post a Comment